Siklus Batuan adalah daur ulang dari
terbentuknya suatu batuan di muka bumi. Siklus ini dimulai dari magma
yang membeku menjadi batuan beku, lalu tererosi menjadi material sedimen
yang kemudian membentuk batuan sedimen jika terendapkan. Kemudian
batuan sedimen dapat termetamorfisme menjadi batuan metamorf akibat suhu
dan tekanan yang tinggi.
Transisi Batuan Beku
Awal mula suatu batuan dapat dikatakan berasal dari magma pijar yang
berada di bawah permukaan bumi. Jika magma ini terdorong naik menuju ke
permukaan maka batuan ini akan mengalami kontak dengan batuan diatasnya
atau akan benar-benar tersingkap ke atas permukaan. Kontak antar magma
dan lapisan diatasnya membuat magma tersebut mengalami proses
pendinginan. Proses pendinginan ini akan terus berlanjut sehingga
membentuk batuan beku. Batuan beku ini terbagi menjadi dua yaitu
batuan beku intrusif (magma mendingin di dalam permukaan bumi) dan
batuan beku ekstrusif (magma mendingin di luar permukaan bumi). Batuan
beku intrusif akan memiliki kristal yang baik sedangkan batuan beku
ekstrusif tidak.
Terlapukan menjadi Material Sedimen
Batuan beku ataupun batuan lainnya yang telah tersingkap di permukaan
maka akan mengalami proses pelapukan. Proses pelapukan ini dapat
disebabkan oleh faktor fisika, biologi, maupun kimiawi. Pada proses
fisika matahari dan hujan berperan penting dalam pelapukan tersebut.
Pada pelapukan biologi akar-akar dari tanaman dapat menyebabkan rusaknya
batuan serta organisme hewan seperti cacing juga dapat melapukkan
batuan. Selain itu proses kimiawi berperan dalam pelapukan yang
menggunakan zat kimia, misalnya saja suatu air yang telah terkontaminasi
zat kimia berbahaya dapat melapukkan suatu batuan. Bahan-bahan lapukkan
ini nantinya akan menjadi material sedimen yang kemudian akan
tertransport dengan batuan air, angin, ataupun es.
Perubahan menjadi Batuan Sedimen
Material sedimen yang telah tertransport akan diendapkan disuatu
tempat atau sering dikenal dengan sebutan cekungan. Material-material
ini akan terendapkan berlapis-lapis secara horizontal sesuai hukum
horizontality. Karena proses pembebanan maka suhu yang berada disekitar
material tersebut akan terus naik dan tekanan akan menjadi tinggi. Pada
saat inilah material sedimen akan terkompaksi (terpadatkan) . Setelah
material sedimen tersebut padat makan akan terjadi proses pembatuan yang
sering disebut litifikasi. Proses ini akan tersebut berjalan hingga
batuan tersebut tersingkap atau termetamorfisme.
Proses Metamorfisme
Batuan beku ataupun batuan sedimen yang tidak tersingkap ke
permukaan akan mengalami proses metamorfisme dimana suhu dan tekanan
yang bekerja sangatlah tinggi akibat pembebanan material diatasnya
ataupu akibat adanya intrusi magma yang berada disekitar batuan
tersebut. Proses metamorfisme terbagi menjadi metamorf kontak, dinamik,
dan regional. Pada metamorf kontak suhulah yang dominan berperan dalam
pembentukan batuan metamorf. Pada metamorf dinamik tekananalah yang
berperan dominan sedangkan regional kedua unsur tersebut berperan
Kembali menjadi Magma atau Terlapukkan
Segala
jenis batuan tersebut apabila tersingkap ke permukaan akan menjadi
material sedimen dan nantinya akan kembali terendapakan menjadi batuan
sedimen atau jika tidak tersingkap maka batuan akan meleleh karena suhu
yang bekerja telah melewati batas dari ketahanan suatu batuan, jadi
batuan tersebut akan kemabli menjadi magma. Siklus batuan tersebut akan
berlanjut terus.
|
0 comments:
Post a Comment