Thursday, 10 December 2015

Siklus Batuan

22:52

       Siklus Batuan adalah daur ulang dari terbentuknya suatu batuan di muka bumi. Siklus ini dimulai dari magma yang membeku menjadi batuan beku, lalu tererosi menjadi material sedimen yang kemudian membentuk batuan sedimen jika terendapkan. Kemudian batuan sedimen dapat termetamorfisme menjadi batuan metamorf akibat suhu dan tekanan yang tinggi.

Transisi Batuan Beku
        Awal mula suatu batuan dapat dikatakan berasal dari magma pijar yang berada di bawah permukaan bumi. Jika magma ini terdorong naik menuju ke permukaan maka batuan ini akan mengalami kontak dengan batuan diatasnya atau akan benar-benar tersingkap ke atas permukaan. Kontak antar magma dan lapisan diatasnya membuat magma tersebut mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini akan terus berlanjut sehingga membentuk  batuan beku. Batuan beku ini terbagi menjadi dua yaitu batuan beku intrusif (magma mendingin di dalam permukaan bumi) dan batuan beku ekstrusif (magma mendingin di luar permukaan bumi). Batuan beku intrusif akan memiliki kristal yang baik sedangkan batuan beku ekstrusif tidak.

Terlapukan menjadi Material Sedimen
         Batuan beku ataupun batuan lainnya yang telah tersingkap di permukaan maka akan mengalami proses pelapukan. Proses pelapukan ini dapat disebabkan oleh faktor fisika, biologi, maupun kimiawi. Pada proses fisika matahari dan hujan berperan penting dalam pelapukan tersebut. Pada pelapukan biologi akar-akar dari tanaman dapat menyebabkan rusaknya batuan serta organisme hewan seperti cacing juga dapat melapukkan batuan. Selain itu proses kimiawi berperan dalam pelapukan yang menggunakan zat kimia, misalnya saja suatu air yang telah terkontaminasi zat kimia berbahaya dapat melapukkan suatu batuan. Bahan-bahan lapukkan ini nantinya akan menjadi material sedimen yang kemudian akan tertransport dengan batuan air, angin, ataupun es.

Perubahan menjadi Batuan Sedimen
        Material sedimen yang telah tertransport akan diendapkan disuatu tempat atau sering dikenal dengan sebutan cekungan. Material-material ini akan terendapkan berlapis-lapis secara horizontal sesuai hukum horizontality. Karena proses pembebanan maka suhu yang berada disekitar material tersebut akan terus naik dan tekanan akan menjadi tinggi. Pada saat inilah material sedimen akan terkompaksi (terpadatkan) . Setelah material sedimen tersebut padat makan akan terjadi proses pembatuan yang sering disebut litifikasi. Proses ini akan tersebut berjalan hingga batuan tersebut tersingkap atau termetamorfisme.

Proses Metamorfisme
        Batuan beku ataupun batuan sedimen yang tidak tersingkap ke permukaan akan mengalami proses metamorfisme dimana suhu dan tekanan yang bekerja sangatlah tinggi akibat pembebanan material diatasnya ataupu akibat adanya intrusi magma yang berada disekitar batuan tersebut. Proses metamorfisme terbagi menjadi metamorf kontak, dinamik, dan regional. Pada metamorf kontak suhulah yang dominan berperan dalam pembentukan batuan metamorf. Pada metamorf dinamik tekananalah yang berperan dominan sedangkan regional kedua unsur tersebut berperan
Kembali menjadi Magma atau Terlapukkan
         Segala jenis batuan tersebut apabila tersingkap ke permukaan akan menjadi material sedimen dan nantinya akan kembali terendapakan menjadi batuan sedimen atau jika tidak tersingkap maka batuan akan meleleh karena suhu yang bekerja telah melewati batas dari ketahanan suatu batuan, jadi batuan tersebut akan kemabli menjadi magma. Siklus batuan tersebut akan berlanjut terus. 






Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Catatan Perjalanan Calon Geologist. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top